eko indra eko indra Author
Title: gLutatioN
Author: eko indra
Rating 5 of 5 Des:
Glutation adalah petida endogen yang berperan sebagai antioksidan dan fungsi metabolic lainnya1. Glutation sendiri tersusun dari asam-asam a...

Glutation adalah petida endogen yang berperan sebagai antioksidan dan fungsi metabolic lainnya1. Glutation sendiri tersusun dari asam-asam amino dan dihasilkan dalam setiap sel tubuh. Ia berfungsi sebagai antioksidan yang akan melindungi sel-sel tubuh dan radikal bebas2 dan merupakan salah satu zat yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh3. Glutation dihasilkan secara alami oleh tubuh. Semakin tinggi zat yang berbahaya bagi tubuh, semakin besar pula kebutuhan glutation, sehingga kadar glutation merosot3.
Makanan yang dapat meningkatkan kadar glutation tubuh adalah sayuran sebangsa kubis (termasuk brokoli). Selain itu, buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C. Konsumsi vitamin C 500 mg sehari juga bermanfaat untuk mempertahankan glutation tubuh agar tetap tinggi2.
Penelitian di Arizona State University membuktikan, konsumsi vitamin C 500 mg selama dua minggu dapat meningkatkan glutation tubuh sampai 50%, tetapi dosis vitamin C yang lebih tinggi tidak dapat meningkatkan kadar glutation lebih tinggi lagi.
Sedangkan buah-buahan dan sayuran yang mengandung glutation relatif tinggi (Dean Jones, dikutip dari Jean Carper, Stop Aging Now, 1995), di antaranya avokat (porsi biasa) 31,3 mg, semangka 28,3 mg, jeruk 14,6 mg, stroberi 11,9 mg, kentang 12,7 mg, tomat 10,9 mg, wortel 5,9 mg, bayam 5,0 mg2.

Digunakan pada penanganan keracunan sejumlah bahan campuran yang mengandung metal. Glutation sodium juga mempunya kegunaan sama seperti glutation.

Glutation juga telah di ujicoba untuk penanganan idiopatic pulmonary fibrosis, dan telah digunakan pada kasus seperti penyakit liver, penyakit corneal, eczema, dan untuk meringankan efek dari anti neoplastic therapy seperti neurotoxicity dari cisplastin1.


Antineoplastic Toxicity

Pada penelitian secara acak tersamar pada 50 pasien yang mendapat terapi cisplastin pada kanker lambung yang ganas, tercatat bahwa glutation secara significan dapat menurunkan insiden kejadian neurophaty yang di kaji dalan satu minggu dari therapy cisplastin secara lengkap. Tidak muncul adanya penurunan aktivitas toksisitasnya4.


Penyakit paru

Glutation adalan antioksidan ekstracellular penting dalam paru dan didapatkan dengan konsentrasi tinggi di lapiran cair epithelial paru.

Kekurangan glutation dapat meningkatkan terjadinya kerusakan epithelial yang terjadi pada cryptogenic fibrosing alveolitis ( idiopathic pulmonary fibrosis ) dan meningkatkan kerentanan terhadap kejadian infeksi paru pada pasien HIV.

Penelitian telah menunjukkan keuntungan hasil biochemical dengan glutation yan gdiberikan secara aerosol pada cryptogenic fibrosing alveolitis5. dan pada 14 pasien HIV seropositif6. tetapi tidak ada efek klinik yang didapatkan.

Penggunaan pada skin whitening

Akhir – akhir ini glutation banyak digunakan sebagai skin whitening. Yang sering digunakan dalam klinis yang sering diberikan kepada klien adalah tationil yang isinya adalah glutation. Efek skin whitening yang diharapkan merupakan efek samping dari anti oxidant yang terkandung didalamnya,

Glutation dalam penggunaan secara klinik digunakan sebagai pengobatan pada kasus sirosis hepatic dengan cara memperbaiki fungsi hepar, tetapi pada orang tanpa gangguan hepar glutation dapat meningkatkan kerja hepar sehingga meningkatkan kenerja hemoglobin dalam mengangkut oxygen, sehingga menyebabkan kulit kelihatan lebih kuning.

skin whitening dapat kelihatan hasilnya setelah penggunaan 8 x ( seminggu dilakukan suntikan 2 x )7.


Review :

1. Lomaestro BM, Malone M. Glutathione in healit ans desease: pharmacotherapeutic issues. Ann pharmacothen 1995 ; 29 : 1263 – 73.
2. www.depkes.go.id
3. www.keluargasehat.com
4. Cascine S. et al Neuroprotective effect of reduced glutathione on cisplatin based chemotherapy in advanced gastric cancer : a randomized dauble – blind placebo – controllec trial : jelin oncol 1995 ; 13 : 26 – 32.
5. Borok 2, et al. effect of glutathione aerosol n oxidant – antiocidant in balance in idiopathic pulmonary fibrosis : lancet 1991 : 338 : 215 – 16
6. Holroyd Kj. Et al. Correction of glutathione deficiency in the lower respiratory tract of HIV. Seropositive Individual by glutathione aerosol treatment. Thorax 1993 : 48 : 985 - 9
7. Unregmedicine.com

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top