BATU SALURAN KEMIH

Setelah lama gak sharing, jadi ingin share tentang batu saluran kemih mengingat penyakit satu ini cukup banyak insidensi alias angka kejadiannya, terutama didaerah tropis seperti negeri tercinta ini. Daan, keluhan yang dirasa pasien pun bisa sangat menyakitkan, yaitu berupa kolik renal. Jujur saja tulisan ini saya ambil dari blog seorang guru saya, seorang urolog, Dr. Abdullah Fadlol, SpU di blognya http://urologyrskm.blogspot.com/ jadi gak perlu ragu ok... hehe

Batu saluran kemih adalah batu yang terletak di saluran kemih mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Gejala penyakit batu saluran kemih berupa nyeri daerah pinggang yang dapat menjalar sampai perut bagian bawah, lipat paha atau kemaluan, tergantung dari letak batu dan sumbatan yang diakibatkannya.

Bagaimana batu saluran kemih dapat terbentuk ?
Batu saluran kemih dapat terbentuk melalui bebarapa teori, yaitu :
· Supersaturasi atau pemekatan urin, hal ini dapat terjadi bila kita kurang minum atau terjadi penguapan cairan tubuh yang berlebihan tanpa diimbangi intake cairan yang memadai
· Adanya inti atau benda asing yang dapat berupa mucus, atau benda asing lainnya didalam saluran kemih, sehingga memudahkan kristal-kristal pembentuk batu mengendap dan menjadi suatu inti batu yang makin lama makin bertambah besar
· Kurangnya zat penghambat (inhibitor) terhadap agregasi Kristal pembentuk batu, terutama citrate, magnesium dan selulosa

Faktor-faktor risiko untuk timbulnya batu :

• Faktor intrinsik : riwayat keluarga yang menderita batu, jenis kelamin (Laki-laki mempunyai kecenderungan 3 kali lebih sering terbentuk batu dibandingkan dengan perempuan), kelainan metabolik, penyakit : gout, hipertiroid, hiperparatiroid, pernah menderita batu saluran kemih, adanya sumbatan saluran kemih, dll
• Faktor ekstrinsik : Lingkungan, obat-obatan tertentu :

Kapan Curiga ada Batu saluran kemih ?

• Nyeri pinggang mendadak yang dapat dijalarkan keperut atau lipat paha serta kemaluan, kencing berdarah (mikroskopik ataupun makroskopik)
• Nyeri saat berkemih, ataupun saat akhir berkemih
• Riwayat buang air kemih disertai batu atau pasir
• Infeksi saluran kemih yang hilang timbul

Pemeriksaan apa yang diperlukan ?

• Pemeriksaan darah (fungsi ginjal) serta urin rutin
• Pielografi intra vena (IVP) --> gold standard
• USG ginjal dan kandung kemih + foto polos abdomen
• CT-uro atau MRI

Tatalaksana batu saluran kemih
Batu yang berukuran <4mm>7 mm kemungkinannya hanya 20%. Batu-batu dengan diameter yang kecil serta belum terjadi komplikasi akibat sumbatan, dipertimbangkan untuk terapi konservatif dengan cara Force diuretic (minum banyak),
Sedangkan untuk batu yang berukuran >5mm atau sudah ada komplikasi dipertimbangkan untuk melakukan intervensi dapat berupa tindakan yang noninvasive, minimal invasive ataupun invasive.

ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotription)
Suatu tindakan noninvasive dengan cara memecahkan batu saluran kemih dengan gelombang kejut dari luar tubuh, sehingga batu pecah menjadi serpihan-serpihan halus yang dapat keluar dengan mudah bersama urin. Tindakan ini sangat ringan karena tidak perlu dibuat luka operasi ataupun pembiusan, serta dapat dikerjakan dari rawat jalan (ambulatory). Ideal untuk batu ginjal atau ureter yang berukuran kurang dari 30 mm. Syarat untuk dilakukannya ESWL adalah fungsi ginjal yang bersangkutan masih baik, karena diharapkan produksi urine akan mendorong serpihan batu. Untuk batu tertentu diperlukan suatu tindakan tambahan dapat berupa penyuntikan kontras intravena maupun RPG (untuk batu yang bersifat radio lusen, ataupun pemasangan stent ureter (DJ Stent) untuk batu yang berukuran lebih dari 30 mm. Pemasangan stent ini bertujuan untuk mencegah terjadinya sumbatan urin akibat penumpukan serpihan batu di ureter (steinstraase)

URS (Uretero Reno Scoopy)
Suatu tindakan minimal invasive dengan cara memasukkan alat optik atau scoop yang berdiameter kurang lebih 3 mm kedalam saluran kemih (ureter). Tindakan ini dapat dikerjakan dengan pembiusan umum ataupun regional, tetapi tidak diperlukan tindakan pembedahan. Keuntungan tindakan ini selain tidak memerlukan pembedahan, juga dapat merupakan salah satu alat diagnostik yang pada sarana diagnostik sebelumnya baik secara radiologis maupun ultrasonografi tidak jelas, karena pada URS biasanya didahului dengan tindakan RPG dilanjutkan dengan menilai saluran secara visual sehingga dapat diketahui ada batu, penyempitan ataupun tumor. Setelah batu tampak, maka batu dapat dipecahkan dengan lithotriptor menjadi serpihan halus yang akan keluar bersamaan dengan urin ataupun diambil dengan forceps (untu serpihan yang agak besar). Kadang tindakan ini diikuti dengan pemasangan stent yang bersifat temporary.

Cystoscopy Lithotripsy
Untuk batu kandung kemih tindakan dapat berupa cystoscopy diikuti dengan lithotripsi. Berupa tindakan minimal invasive dengan cara memasukkan alat optik (scoop) kedalam buli melalui uretra. Dinilai dinding buli, bila didapatkan batu, batu dapat dipecahkan dengan alat lithotriptor, yang dapat berupa lithotriptor mekanik, balistik, pneumatic, ultrasound maupun laser. Batu akan pecah menjadi serpihan kecil. Dan akan dikeluarkan dengan suatu alat pompa (Ellik’s evacuator). Tindakan ini tidak memerlukan pembedahan. Penderita dapat dibus dengan cara regional ataupun pembiusan umum.

PCNL (Percutaneous Nefro Lithotripsy)
Untuk batu - batu ginjal atau Uretero pelvic yang kemungkinan gagal dilakukan tindakan ESWL atau perlu lebih dari 1 kali tindakan ESWL, maka PCNL dapat menjadi pilihan. Tindakan ini dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil dikulit (kurang lebih 1 cm) sebagai akses masuknya optik kedalam system pelvio kalises, dengan menggunakan optik akan tampak batu di ginjal yang kemudian dipecahkan dengan lithotriptor menjadi serpihan-serpihan kecil. Sebagian serpihan diambil dengan forceps sedangkan serpihan yang halus akan ikut keluar bersama air kemih. Selesai tindakan akan dipasang kateter nefrostomi di bekas luka sayatan, yang akan dipertahankan selama 1 – 2 hari pasca operasi. Bila masih ada batu sisa (yang tidak terjangkau dengan optik) dapat dikerjakan tindakan tambahan berupa ESWL.

OPEN SURGERY (Pembedahan)
Tindakan pembedahan untuk batu-batu saluran dikerjakan bila gagal dilakukan tindakan dengan cara noninvasive maupun yang minimal invasive. Tindakan ini dapat berupa vesicolithotomy untuk batu kandung kemih, ureterolithotomi untuk batu ureter, pielolithotomi untuk batu pielum, atau ekstended pielolithotomy untuk batu cetak ginjal. Untuk batu yang lebih kompleks kadang diperlukan tindakan berupa anatropik nefrolithotomy (ginjal akan dibelah memanjang untuk dikeluarkan batunya).

Jenis tindakan yang akan dipakai untuk intervensi batu saluran kemih tergantung dari Letak batu, ukuran batu, serta penyakit penyerta. Secara umum akan dipakai tindakan yang noninvasive sebagai prioriatas utama, diikuti dengan minimal invasive dan apabila tidak bisa dikerjakan dengan kedua cara diatas maka tindakan pembedahan menjadi pilihan terakhir.
Apakah batu dapat timbul lagi ?Orang dengan riwayat batu saluran kemih mempunyai risiko untuk timbul lagi kurang lebih 69 %, apabila penderita mengalami gangguan metabolic maka risiko ini akan semakin tinggi. Kadar batu yang mengandung brushit akan mengalami risiko kekambuhan yang lebih tinggi.

Apakah Batu dapat dicegah ?
Melihat dari teori pembentukan batu, maka cara yang paling murah namun efisien adalah dengan meningkatkan intake cairan, sehingga dapat dicapi jumlah urin per 24 jam lebih dari 2000 mL. Cara yang kedua adalah mencegah terjadinya infeksi saluran kemih. Dan untuk meningkatkan kadar factor penghambat agregasi kristal disarankan untuk minum jus lemon (jeruk nipis) minimal sekali dalam 2 minggu.


So, karena kita dah tau ilmunya, yuk kita jaga kesehatan saluran kemih kita... :)
semoga bermanfaat.